Beberapa waktu yang lalu
saya menghadiri undangan seminar sehari dari sekolah putri saya yang nomor
satu. Temanya adalah mengenai pendidikan sex bagi para remaja. Memang menurut
saya sdh harus ada suatu pendidikan sex bagi para muda mudi yang sdh duduk di
bangku smu.
Sebenarnya sex education itu
sdh dari umur yang lebih kecil kita harus mulai memberikannya. Anak anak saya
sdh sejak kecil kami memberikan pengetahuan itu yang sesuai dengan umur anak
itu sendiri. Untungnya dahulu ketika anak anak masih kecil kecil, kami tinggal
di negeri dimana sarana untuk pendidikan sex itu banyak. Dari buku buku bacaan,
majalah, film ilmu pengetahuan di tv dll.
Ketika masih
SD anak-anak sdh mengenal perbedaan struktur tubuh pria dan wanita, bagaimana
bayi itu terbentuk mulai dari pembuahan sampai menjadi bayi. Ketika sdh
memasuki SMP, putri-putri saya sdh memahami secara biologi mengapa wanita itu
mengalami mens dalam sebulan, hubungan sex pria dan wanita dapat memungkinkan
terjadi pembuahan dan hamil.
Putri-putri saya pun sdh
pernah saya putarkan video bagaimana bayi itu lahir dan mereka melihat sendiri
bagaimana bayi itu keluar dari memek. Pendek kata, mereka jauh banyak memahami
sex education dibandingkan dengan teman teman seusianya.
Sejalan dengan usianya yang
terus bertambah, semakin hari pertumbuhan badannya pun terus terbentuk menjadi
seorang gadis remaja dan saya merasa melihat diri saya waktu masih remaja,
karena kemiripan dia dengan saya. Akhir akhir ini memang dia banyak
memperhatikan saya dalam berpakaian dan berias wajah. Kadang kadang dia cukup
berani dalam berpakaian, terutama dalam berpakaian pesta untuk menghadiri suatu
acara.
Beberapa kali saya sempat
hadir ke acara pesta bersama putri saya ini, karena dia menggantikan suami saya
yang tdk bisa hadir ke pesta. Dia selalu tampil cukup cantik dan terkesan
begitu sexy dilihat dari usianya yang masih belia itu. Dia selalu mengimbangi
saya.
Putri saya ini juga tdk
pernah protes dengan penampilan saya pada beberapa pesta, bahkan dia lebih
sering memuji dan memberi saran. Kadang kadang sebelumnya dia menanyakan dahulu
baju yang akan saya pakai malam itu karena dia ingin menyesuaikannya juga.
Sampai sampai sering saya mendengar sedikit pujian dari rekan rekan saya yang
hadir di pesta itu tentang putri saya yang satu ini. Kalau berjajar berdua di
foto ada yang mengatakan tdk seperti anak dan ibu.
Dalam berpakaian sehari hari
justru kadang kadang saya sedikit yang memberi saran agar jangan terlalu berani
dalam berpakaian karena Indonesia masih kuat adat timurnya, nanti bisa bisa ada
pandangan yang berbeda bagi yang melihatnya. Saya pribadi sebenarnya tdk
masalah, hanya saja kalau saya mengingat masa seusia dia, jadi ingin sedikit
merem diri. Beberapa kali saya sempat melihat dia mau berpergian dengan blus
yang cukup bagian dadanya terbuka dan tdk memakai bra.
Saya selalu mengatakan,
sebaiknya di hari biasa jangan berpakaian seperti itu, apalagi kalau mau pergi
ke Mall. Saya tahu itu juga sebenarnya dia meniru saya juga dalam berbusana,
kadang kadang saya sengaja tdk memakai bra dalam berpergian ke tempat tertentu,
agar terliaht lebih cocok dan sexy dengan blus yang dipakai.
Putri saya ini juga sering
menemani duduk disamping saya ketika sedang berias di depan meja rias. Sambil
bercerita kesana kemari, matanya terus memperhatikan saya yang sedang berias di
depan cermin.
Ini saya biarkan dia seperti
itu, karena waktu seperti inilah saya bisa berkomunikasi dengan dia sebagai
seorang anak dan ibu sekalian sebagai sesama wanita. Mungkin salah satu sebab
mengapa dia senang duduk menemani saya berias adalah karena hoby dia yang
senang mengumpulkan berbagai model bra maupun celana dalam, persis seperti saya
yang senang mengkoleksi itu. Bra maupun panty yang saya miliki kebanyakan saya
beli dari luar negeri dan banyak yang cantik cantik dan sexy kesannya. Setiap
saya akan keluar negeri selalu dia minta dibelikan bra dan panty sebagai oleh
oleh. Saya senang saja untuk membelikannya. cerita sex
Jenis bra yang saya koleksi
memang berbagai macam design. Dari bentuk cup yang normal, 2/3, half cup dan
sampai yang paling sexy 1/3 cup. Bra dengan cup normal adalah jenis bra dimana
cup nya menutupi seluruh payudara, jenis 2/3cup adalah jenis bra dimana tdk
menutupi seluruh payudara, 1/3 bagian atasnya terbuka, ini cocok untuk ketika
memakai blus atau baju yang bagian dadanya cukup lebar dan ingin sedikit
melihatkan bagian atas payudara dan belahannya sehingga terkesan sexy.
Mungkin jenis ini yang
paling banyak saya miliki. Bra dengan half cup adalah jenis bra yang hanya
menutupi setengah payudara, bra semacam ini boleh dibilang hanya menutupi
sampai sebatas nipple, sedikit bergeser saja nipple akan segera terlihat, ini
jenis bra yang kedua banyaknya saya miliki dan kebanyakan tdk memiliki tali ke
bahu, kalau mau memakai baju yang terbuka dari dada yang agak rendah sampai
bahu dan ingin tampil lebih berani, saya memakai bra jenis ini. Kebanyakan
dipakai pada saat mengenakan gaun pesta.
Dan yang terakhir adalah bra
dengan 1/3cup. Mungkin ini jenis bra yang paling sexy bagi saya. Cup hanya
menutup bagian bawah payudara, mungkin dari pada dikatakan menutupi payudara
lebih cocok dikatakan menyanggah payudara, karena praktis payudara tdk tertutup
dan nipple jelas tdk tertutup. Lumayan banyak juga saya memilikinya jenis bra
yang seperti ini. Biasanya saya memakai ini kalau ingin berbusana seakan
no-bra, tapi payudara tetap tersanggah.
Saya punya kebiasaan ketika
berias di depan cermin meja rias hanya memakai bra dan panty saja. Setelah
selesai merias muka, baru saya memakai baju yang akan dipakai hari itu. Mungkin
setiap kali putri saya menemani saya, dia selalu memperhatikan bra yang saya
pakai. Bra yang selalu dia inginkan adalah bra jenis 2/3cup dan half cup bra
dan dia sdh begitu memahami kapan saat saat menggunakan bra itu.
Dalam acara tertentu putri
saya ini memang cukup berani. Pernah dia meminta saya untuk membelikan bra jenis
1/3 cup, tapi belum berani saya belikan dia bra seperti itu. Saya hanya
mengatakan bahwa nanti saja kalau dia sdh sedikit lebih dewasa saja.
Kalau celana dalam atau
panty, banyak sekali jenis dan model yang saya miliki, dari yang normal, mini
dan sangat mini. Panty jenis sangat mini contohnya, bagian depannya begitu pas
hanya menutupi bagian segitiga di atas selangkangan kaki dan selebihnya hanya
terbuat dari bahan tali yang tipis. Putri saya sdh banyak juga memiliki
berbagai jenis panty seperti ini dan semua oleh-oleh dari saya.
Berikut ini salah satu
pembicaraan saya dan putri saya ketika di depan meja rias beberapa hari setelah
menghadiri seminar di sekolah putri saya.
Kira kira seperti ini.
“mam…waktu mama ke sekolah
itu, mama banyak yang muji loh…”.
“siapa yang muji?…” balas
saya.
“ya teman teman ku
lah…terutama yang cowok…”,
“katanya mama tdk seperti
mama ku, tapi kelihatan seperti tante aku kalau sedang berjalan dengan aku”.
“terus mereka
bilang…memangnya umur mama kamu itu berapa sih… kok masih terlihat cantik
begitu?”,
“gue juga mau kalau jalan
sama mama mu kalau cantik begitu…katanya”.
“terus mereka aku marahin
saja…habis bicara tdk sopan begitu….memangnya apa mama ku!!…gitu”.
“tapi sebenarnya sih dalam
hati aku senang sekali dibilang mama ku cantik”.
“memang pinter ya papa itu…
dapat istri seperti mama, sdh begitu masih tetap mesra seperti yang masih
pacaran saja, padahal kan sepertinya berdua begitu sibuk”.
“aku suka jadi tdk enak
kalau ketemu papa dan mama di rumah lagi bermesra mesraan, langsung saja aku ke
kamar atau keluar rumah tdk mau mengganggu”.
“pernah loh kata teman ku
dia ketemu melihat mama dan papa di mall malam malam dan sdh seperti orang lagi
pacaran saja….”.
“terus katanya malam itu
mama begitu sexy sekali pakaiannya…”.
Saya hanya tersenyum senyum
saja sambil berias muka mendengarkan celotehan putri saya yang satu ini.
Kemudian saya mengalihkan pembicaraan dia dengan menanyakan bagaimana dengan
hasil rias wajah dan baju dalam yang saya pakai untuk hari itu.
Dia kembali memuji muji saya
lagi dan memberi saran hari itu saya memakai blus yang dia maksud, karena blus
itu pasti pas dengan bra yang saya pakai hari itu katanya. Saya menurut saja
hari itu kepada anak saya ini. Ketika saya berdiri di depan cermin kemudian dia
menanyakan soal celana dalam yang saya pakai hari itu. Dia menanyakan apakah
kalau mau sering memakai celana dalam yang mini seperti itu apakah selalu
setiap hari merawat dan merapihkan rambut yang dibawah itu ketika mandi.
Saya katakan bahwa harus
setiap hari dirapihkan, dipotong sehingga terkesan tdk ada rambut yang keluar
luar dari panty. Kemudian dia menanyakan apakah boleh rambut yang dibawah
dipotong semua sampai licin. Saya katakan boleh saja, tapi nanti ketika mulai
tumbuh lagi akan terasa gatal dan geli. Saya katakan cukup di tipiskan saja dan
dibentuk rapih.
Setelah rapih berpakaian
kemudian saya tanyakan ke putri saya itu, mendengarkan komentarnya.
“Nah…gitu mam, cantik sekali
hari ini dan sexy…”,
“iya..kancing yang di dada
dibuka saja…kan jadi kalungnya kelihatan indah di dada…”.
“papa itu tdk khawatir ya…
sama istrinya yang cantik begini kalau lagi di luar…”.
“papa kamu itu orang yang
paling mengerti dan menyayangi mama, jadi ya percaya dong sama mama…”, jawab
saya.
Kira kira begitulah
pembicaraan saya dan anak saya pagi itu.
Kembali kemasalah sex.
Ketika saya seumur putri saya, saya sdh sering melakukan onani dengan cara
menggesek gesekkan ujung bantal ke memek bahkan dengan memakai jari sebelum mau
tidur. Atau diam diam menonton video porno.
Saya tdk tahu persis dengan
putri saya ini. Tapi saya rasa dia sdh mengenal onani dan menikmatinya kadang
kadang. Pernah suatu pagi karena ada suatu keperluan, saya masuk ke kamar putri
saya ini, dan karena masih begitu pagi, pelan pelan saya buka pintu kamarnya
dan ternyata tdk terkunci. Ketika saya intip terlihat putri saya ini tidur
hanya dengan celana dalam yang tipis sekali dan sedang mengapit bantalnya di
selangkangan kakinya. Kalau film porno, dia sendiri mengaku ke saya pernah
beberapa kali melihatnya.
Sesekali waktu saya sering
mengajak putri saya ini untuk mandi bersama. Karena masih ada kebiasaan waktu
tinggal diluar negeri, saya mengajak dia mandi berendam air hangat. Pernah
sekali ketika sedang berendam di bak mandi berbincang bincang soal tubuh wanita
dan sedikit soal sex dan juga soal film video porno. Ketika suasana sedang
hening tanpa pembicaraan dan anak saya sedang menggosok punggung saya dengan
busa khusus yang sdh penuh dengan sabun, dia dengan sedikit agak ragu
mengatakan sesuatu ke saya. Seperti ini kira kira pembicaraanya;
“mam….aku mau bicara
sesuatu….tapi jangan marah ya…”.
“apa…kok ragu ragu gitu
bicaranya….” jawab saya.
“aku pernah lihat mama dan
papa sedang……”,
“lihat apa?….sedang apa?…”
kembali saya menjawab.
“benar ya….jangan marah….”,
“iya…iya….kok rahasia
rahasia begitu….” jawab saya.
“aku pernah lihat mama dan
papa sedang berhubungan sex dikamar….”
Saya sedikit terdiam dan
kemudian teringat akan suatu kejadian yang sdh agak lama.
“oh iya….kapan?…” saya
menanyakan kembali dengan nada biasa saja ke anak saya itu.
“mama tdk marah….sama aku?…”
“tentu tdk sayang….terus
bagaimana setelah melihat kesannya…” kembali saya bertanya.
“aku terkesan….begitu indah
dan terlihat mama dan papa begitu menikmati, terutama mama wajahnya terasa
begitu gimana…gitu, susah aku bilangnya”.
“pertama kali aku melihat
wajah mama yang seperti itu….”.
“beda sekali dengan film
video yang sepertinya gimana gitu tdk ada indah indahnya…”
“sayang….hubungan sex suami
istri itu memang sesuatu yang indah, tdk seperti film porno yang mungkin
terkesan arogan dan vulgar, karena dikedua hatinya ada suatu hubungan cinta”
jawab saya.
“dan sex itu adalah suatu
hal yang alami bagi manusia” kata saya.
“mam….apa kalau sedang
berhubungan dengan papa itu mama juga memeknya basah?….”.
“aku kalau sehabis nonton
film porno suka terasa memeknya basah seperti lendir begitu…”.
“ketika sehabis ciuman
dengan pacarku juga kadang kadang terasa basah…”.
“sayang…kamu tentu sdh tahu
kan apa itu onani….apakah kamu juga suka melakukan itu?…” giliran saya bertanya
ke dia.
Awalnya ragu menjawabnya
tapi kemudian dia mengaku,
“kadang kadang kalau mau
tidur……setelah itu memang basah memekku…”.
“sayang….itu suatu hal yang
normal, kita wanita kalau terangsang sexualitasnya akan mengeluarkan lendir
seperti itu.
Ketika mama dan papa
berhubungan sex tentu saja lendir itu keluar dan basah. Tapi setiap wanita
berlainan, ada yang banyak dan ada yang sdikit keluarnya” begitulah saya menjelaskannya.
“yang penting…kita wanita
harus selalu menjaga kebersihan memek kita dan selalu harus higenis. Segera
harus membersihkannya setelah itu”, saya meneruskan penjelasannya.
Setelah itu sepertinya putri
saya ini puas dengan jawaban saya dan setelah beberapa menit kemudian kami
selesai dari mandi.
Mengenai kejadian putri saya
melihat saya dan suami sedang melakukan hubungan sex itu, sebenarnya saya
mengetahuinya, hanya saja saya tdk sempat menanyakan kembali akan hal itu
karena takut nanti dia menjadi ada perasaan bersalah dan trauma. Saya selama
ini hanya menunggu waktu yang tepat saja untuk menanyakannya.
Jadi kejadiannya adalah,
ketika malam itu kami sekeluarga sedang ada di rumah. Setelah makan malam dan
istirahat sebentar, kemudian saya dan suami ke ruangan renang dan kami berenang
di sana. anak anak ketika itu sedang ada temannya di halaman luar dan mereka
sampai agak malam berada di sana.
Tapi setelah itu saya
mendengar teman temannya pulang dan anak anak segera ke kamar tidurnya masing
masing. Padahal waktu itu sempat saya ajak untuk berenang juga, tapi putri saya
yang kecil katanya malas dan mau tidur saja, dan putri saya yang tertua ini tdk
mau juga karena katanya kepalanya agak pusing mau tiduran juga di kamar
katanya.
Lama juga saya dan suami
berada di kolam berenang, sempat juga kami duduk duduk di tepi kolam berbincang
bincang. Ketika kami selesai berenang, waktu sdh larut malam dan suasana sdh
begitu sepi dan perkiraan kami anak anak juga sdh pada tidur.
Sebelum meninggalkan ruangan
kolam renang, saya melepaskan bra renang dan celana renang, dan hanya
menggunakan baju handuk, suami pun saya suruh buka celananya dan mengenakan
baju handuk juga. Kemudian baju renang saya bawa ke tempat pakaian kotor.
Sebelum menuju kamar tidur kami mampir dulu ke dapur dalam yang biasa hanya
saya saja yang memakainya. Maksudnya mau membuatkan minuman untuk saya sendiri
dan suami untuk dibawa kekamar tidur. Ketika minuman hampir jadi, suami dari
arah belakang tangannya menggerayangi saya dan saya biarkan saja seperti itu.
Kemudian sebagian baju dia
singkap dan badannya merapat tepat di bagian belakang saya. Kedua tangannya
terus menerus menggenggam dan memainkan payudara saya. Karena saya juga menjadi
terangsang, kemudian refleks saja kedua kaki saya renggangkan sehingga
selangkangan kaki terbuka agak lebar. Setelah itu sdh terbayang oleh saya,
suami menekankan penisnya dari arah belakang dan dengan mudah masuk kedalam
saya.
Tapi ketika baru beberapa
kali suami menggerakkan pinggulnya, saya merasa kurang nyaman di dapur, jadi
saya dengan berbisik ke dia minta pindah tempat saja di kamar. Dia tersenyum
saja dan segera dia menggendong saya menuju kamar tidur, sementara kedua tangan
saya membawa minuman yang baru dibuat tadi. Ketika masuk kamar mungkin suami
kurang rapat menutup pintunya karena hanya dengan kakinya saja dia menutup
pintu dan tdk dikunci seperti biasanya.
Baru saja saya meletakkan
minuman di meja dekat tempat tidur, suami segera melepas saya dari gendongannya
dan langsung saya jatuh terlentang di tempat tidur. Waktu itu saya masih ingat,
suami segera membuka kaki saya lebar lebar dan mukanya segera membenamkan diri
di selangkangan kaki, setelah itu dia begitu menggebu gebu menikmati memek saya
dengan lidahnya. Saya juga menjadi terangsang sekali karena lidahnya yang
bergerak gerak di memek seperti sesuatu mahluk hidup yang bergerak gerak kesana
kemari. Setelah itu saya sdh tdk ingat lagi apa yang terjadi, kami berdua begitu
menggebu gebu malam itu dan yang terasa hanya suatu nikmat yang sulit
dikatakan.
Sampai ketika saya dan suami
sedang dalam posisi sama sama duduk di tempat tidur dan saya berada di pangkuan
suami. Pinggul kami berdua saling bergerak berirama dan sdh dalam pertengahan
kenikmatan yang begitu dalam. Suami duduk membelakangi pintu kamar, walaupun
tdk tepat dibelakang dia, jadi agak kesamping. Sedangkan saya bisa dengan
leluasa melihat ke arah pintu.
Ketika ada kesempatan mata
saya melihat ke arah pintu, segera saya sadar pintu tdk terkunci dan terbuka
sedikit, yang lebih terkejut lagi saya melihat ada sepasang mata yang mengintip
ke arah kami. Segera saya mengenali yang mengintip itu, karena lampu di kamar
lebih gelap dari pada di luar. Putri saya yang pertama ini yang sedang
mengintip kami. Sempat saya bingung harus bagaimana sikap saya. Tapi yang
penting untuk sementara waktu jangan sampai suami menyadari tingkah saya,
sehingga saya tdk berhenti dan terus menikmati gerakan suami. Tdk biasa
biasanya putri saya ini melintas ke arah kamar tidur kami kecuali dia ada suatu
keperluan dengan kami.
Saya tdk ingin putri saya
ini sadar bahwa saya sdh mengetahuinya karena khawatir nanti dia merasa punya
perasaan bersalah dan akan dimarahi karena mengintip orangtuanya yang sedang
melakukan hubungan sex, dan bisa menjadi hal yang membuat dia trauma pada
jiwanya, dan tdk ingin anak ini kelak mempunyai anggapan bahwa sex sesuatu yang
tabu.
Entah sdh sejak kapan dia
mengintip kami, yang pasti sdh dari beberapa saat sebelum saya sadar. Akhirnya
dalam hati saya memutuskan untuk membiarkan dia mengintip kami. kemudian saya
kembali berkonsentrasi dengan apa yang sedang saya dan suami lakukan, apalagi
saya sdh tdk bisa bertahan terlalu lama lagi karena sdh begitu terangsang. Tdk lama
kemudian suami merebahkan diri terlentang dan membiarkan saya duduk diatas dia,
saya sdh tdk menghiraukan putri saya yang mengintip itu. Sampai akhirnya suami
mencapai klimaks dan kemudian saya menyusul mencapai klimaks juga.
Saya merebahkan diri di dada
suami dan sedikit mencuri pandang ke pintu, terlihat tdk lama kemudian putri
saya ini perlahan lahan menutup pintu dan meninggalkan ruangan kami. Belakangan
baru saya beri tahu suami bahwa anak kami telah mengintip kami ketika
berhubungan sex. Suami sempat kaget juga dan terlihat wajahnya agak khawatir.
Tapi kemudian saya menenangkan dia, biarkan soal ini saya yang akan
mengurusnya.
Memang setelah itu saya
berusaha mencari kesempatan waktu yang tepat untuk menanyakan akan hal ini,
tapi belum belum juga karena belum ada waktu yang tepat agar putri saya juga
tdk merasa terlalu bersalah. Tapi ternyata ketika mandi bersama dengan putri saya
ini, justru dari dia sendiri yang mengaku dan mau menceritakannya walaupun
awalnya kelihatan agak ragu ragu untuk bercerita.
Saya merasakan putri saya
yang tertua ini setahap semangkin dewasa saja….
Putri saya ini sekarang ini
sdh semakin terlihat menjadi seorang gadis, liku liku bentuk tubuhnya sdh mulai
terlihat, payudaranya sdh cukup indah, pinggang dan pinggulnya juga sdh
terlihat indah, sehingga apabila berpakaian yang sedikit berani terlihat sexy.
Saya merasa semakin tersaingi saja rasanya.
Pernah sekali suami saya
mengatakan kepada saya bahwa dia ingin membuat foto yang sedikit sexy atau semi
nude putri kami ini, dan suami minta saran kepada saya. Saat itu saya katakan
jangan dulu, karena dia belum siap akan hal itu dan takut ada salah pengertian,
tunggu saja sampai dia sedikit lebih dewasa lagi.
Sebenarnya saya memahami
suami, dia bukan punya pikiran yang aneh aneh. Dia hanya ingin memotret suatu
keindahan wanita, mungkin itu jiwa seninya dia. Seperti halnya lukisan wanita
yang nude, bukan berarti itu porno, tapi suatu ekspresi menampilkan keindahan
wanita. Suami juga ingin membuat foto saya bersama putri kami ini, dan tentu
saja yang berkesan keindahan tubuh wanita.
Akhir akhir ini memang
kadang kadang suami minta putri kami untuk dia foto dengan suasana seakan
seorang foto model di foto, tapi tentu dengan pakaian biasa tapi bernuansa
keindahan wanita.
Mungkin suami bermaksud
dengan cara perlahan lahan seperti ini, putri kami ini akan mulai memahami
maksud kami.
