Rini sekarang punya sepeda motor,
Ia sering memakai motor itu untuk pergi kerja, tentu saja supaya tidak habis
biaya banyak. Suatu harisaat akan pulang dari tempat kerjanya, ada beberapa
anak sma menyebrang, mungkin karena tak tau, ia hampir saja menabrak Anak anak
sma itu.
Ciiiiiittttt, motor Rini
terhenti, tapi anak sma itu sudah jatuh, mungkin hanya pura pura saja.
“Aduh deeek maaaf, kamu gpp”,
“Aduh mbak kalo nyetir yg bener”,
“Maaf maaf, ada yg luka?” anak
sma yg jatuh itu melihat ke Rini,
ia termenung ketika tau Rini yg
memakai kemeja hitam dan rok mini itu terlihat belahan dadanya.
“Aduuh, tanganku sakit, aduh, yg
lain juga sakit, uuuh”,
“Waduh gimana ini mbak? Temen
saya jadi sakit, mbak harus tanggung jawab”,
“Aduuh, maaf ya, ya udah, mbak
akan tanggung jawab”. Lalu Rini diajak kerumah anak itu,
Rini baru sadar ada 3 anak sma yg
tadi ia temui. Rini duduk disofa ruang tamu, lalu tiga anak SMA itu
menanyainya,
“Mbak perkenalkan dulu, saya
Yogi, ini Eri, dan itu Pandi”,
“salam kenal, saya Rini”.
Tiga bocah SMA itu masih bingung
harus ngapain, karena dipikiran mereka hanya tentang buah dada Rini yg mereka
rasa cukup besar untuk dinikmati.
“Mbak, kok bisa nabrak saya
tadi?”,
“maaf ya, saya tadi pulang kerja,
agak lelah sedikit, Yogi, sebelah mana yg sakit?” Rini mendekati yogi,
ia memegang tangannya, sontak
Yogi yg masih muda itu didekati cewek secantik Rini pRini ngaceng kontolnya.
“Aduh,uuuh”, “sakit ya dek? Maaf
maaf”.
“Mbak Rini tunggu sini bentar,
saya mau bicara sama temen temen”,
“Iya dek”. Mereka bertiga menuju
kamar yogi, lalu mulai bicara,
“Er,ndi, gimana nih? Gua gak
tahan, cantik bener tuh cewek, mana montok lagi”,
“Iya gik, gila, tenggorokan gua
udah kering ini”,
“payah kalian, gini aja gik, kamu
tiduran dikasur sana, kamu pura pura sakit, semua badan kamu, nanti aku yg
atur” kata pandi yg sepertinya pintar bersiasat itu.
“Oke dah, lo yg atur ya ndi, Er,
ambilin minum gih buat kita” ,
”siip, yuk kita beraksi”. Eri
pergi kedapur untuk mengambil minuman, sedang pandi mulai bersiasat.
“Mbak, temen saya kesakitan, mbak
harus tanggung jawab, tolong mbak kekamar, kami gak tau ada tukang pijat
didaerah ini, mbak tolong pijitin si Yogi”,
“Aduuh, kaciaan, ya udah, mbak
kekamar yogik yach”. Lalu Rini berlari kekamar, dan segera menemui yogi.
“Yogi, mana yg sakit?”,
“ dada saya agak sakit mbak”.
Tanpa aba aba Rini membuka baju yogi dan mulai mengelus ngelusnya,
“gini enakan nggak dek?”,
“enak banget mbak” Pandi yg
sudang ngaceng itu member kode kepada yogi agar berteriak sakit, lalu segera ia
beraksi,
“Aduh, sakiit kak, dadaku, uuuh”,
“Masih sakit, pijit pake tangan
masih sakit?”,
“Pijit pake buah dada punya si
mbak aja, biar yogi gak sakit tuh dadanya”, tanpa malu Rini membuka baju dan
juga bhnya.
Yogi tersenyum melongo melihat
buah dada besar Rini kini bergoyg goyg, kemudian ditempelkan kedadanya.
Kak Rini kemudian menggesekan
Buah dadanya kedada Yogi, yogi tentu keasyikan, ia merem melek. Pandi didepan
pintu itu melompat kegirangan, ia iri dengan apa yg dirasakan Yogi.
“Yogi? Masih sakyit? Aduh
cayaang…mmmm”. Yogi merasa ada yg membasahi dadanya, ternyata itu air susu
Rini.
“Ndi, minumannya habis, masak
kita cuman liatin gelas kosong?”,
“diem lu Er, tuh liat”. Eri
kemudian menoleh, betapa kagetnya dia, temannya itu sedang dielus dadanya
dengan melon besar milik mbak Rini.
Ia menelan liurnya, ia
menggelengkan kepalanya, ia hanya berdiri memegangi dua gelas kosong. Pandi yg
cerdik itu menemukan ide,
“Mbak, kok basah sih dadanya
Yogi?”,
“mmm…maaf yach, air susu mbak
keluar itu”,
“jangan dikeluarin situ mbak,
tolong isi gelas ini dengan susunya mbak Rini saja, lagi gak ada air minum”,
“mmm… tapi aku lagi mijitin yogi,
gak bisa meres susu”,
“biar saya sama Eri saja yg meres
deh, mbak Rini pijat pake tangan saja dadanya Yogi”,
“ya udah, sini, tolong pilin
puting mbak ini yach”. Eri dan Pandi tersenyum lebar, lalu segera mendekati
Rini.
Pandi mulai meremas buah dada
kanan kak Rini, begitu juga Eri meremas buah dada kiri. Kemudian keluar air
susu mengalir kedalam gelas yg mereka sediakan, Tangan mereka juga meremas buah
dada Rini.
Sungguh beruntung anak anak ini.
”Aduh kak, itu, sakit itu, aduh”,
“Mana lagi yg sakit yogi?”.
“Dicelana yogi itu, aduuh…”. Lalu
celana yogi dibuka oleh Rini, dan bwuung, k0ntol Yogi sudah berdiri.
“Ini yg sakit dek?”,
“iya mbak, aduuh, mmmmf”, “gimana
aku mijitnya yach?”,
“Gini aja, mbak lepas semua
pakaian embak, terus naik kekasur, terus putar badan menghadap k0ntol yogi yg
sakit itu” kata Pandi yg licik itu,
“iya deeh, mbak juga kepanasan
sekarang”. Perlahan Rini membuka pakaiannya, 3 bocah SMA itu melongo melihat
gerakan indah Rini melepas semua pakaiannnya, lalu crut, k0ntol mereka semua
memuncratkan air bening, yg kini membasahi celana mereka.
Kemudian Rini sekarang membuat
posisi 69, kepalanya menghadap k0ntol Yogi, dan Memeknya yg menghadap kepala
Yogi itu kini ditonton oleh 3 bocah itu, mereka menggelengkan kepala melihat
lubang indah milik wanita itu.
“Eri, Pandi, meres susunya syudah
blum?”,
“Anu,eeeh, gelasnya udah penuh”,
“bagus deh, tapi itu susunya
masih keluar, gimana nich?”,
“Kami sedot saja kak, pake
mulut”,
“nah, sip, pinter dech, cepet tuh
kenyot tetek akuh, nanti air susunya mubazir”. Eri dan Pandi yg ada dikanan dan
kiri itu kemudian segera memegang buah dada montok Rini, lalu menyedot puting
keras Rini dengan mulut mereka, srlruuup slruuup, mereka sedot keras, mereka
merasakan kenikmatan luar biasa, yaitu susu asli mbak Rini.
“aduh ,mbak, tolong di emut saja
k0ntol saya, biar cepet hilang sakitnya”,
“iya deh, siap” Lalu segera
K0ntol yogi dikulum dengan cepat oleh Rini yg sudah Ahli itu, Yogi geleng
geleng ke eenakan.
Lalu tiba tiba mukanya basah,
ternyata air surgawi Rini mentes kewajahnya,
“mbak wajah yogi basah kena air
di memek mbak ini”,
“Tolong kamu isep dong, mbak Rini
lagi
terangsang sih” Kemudian segera
Mulut Yogi sudah menempel kememek Rini, dan
lidahnya berputar putar, slruuup
slruuup, Yogi menyedot air surgawi Rini.
“mmmf….aduh….mmmmf…..kalo gini…
uuuf… Mbak Rini jadi terangsang…aahn”,
“Sudah mbak tanggung jawabnya
beri kami kesempatan ngeseks aja ya, kami mau coba tubuh mbak Rini yg putih
mulus ini”,
“hehe, kak Rini tau kok, silahkan
deh, dinikmati,mmmf”. Kemudian 3 bocah itu turun dari kasur dan berdiri, mereka
segera melepas semua pakaian mereka.
“Sini sini….sapa yg mau jilat
memek mbak Rini? Atau mau susu segar? Hmmm? Siniiii, uuuu, sayaang,
sini sini” Mendengar godaaan dari
seorang perempuan cantik yg telanjang indah diatas kasur itu, memuncak sudah
hasrat seks mereka.
Segera mereka kekasur, dan
langsung beraksi. Mbak Rini kini dalam posisi nungging. Yogi yg berada
dibawah tubuh Rini itu langsung
menancapkan k0ntolnya kedalam memek basah itu, lalu Pandi meremas pantat mbak
Rini yg membuatnya geleng geleng itu.
“uuuuufh, nakalnya
kalian….mmmm….Masak gini doang? Ayo dong digenjot? Hyaaan” Yogi sudah langsung
bergerak maju mundur dengan cepat, k0ntolnya kini mengoyak memek Rini, mulutnya
tidak diam, puting keras Rini sekarang dikenyot mulut yogi, air susunya
mengalir deras mengisi mulut Yogi.
Pandi sekarang sudah menancapkan
k0ntolnya kedalam Lubang pantat Mbak Rini, gerakannya masih pelan, karena ia
merasa kesulitan mengoyak anus sempit itu.
“Hyaaah,
mmmmf….terus….mmmmf….kurang cepat…uuuuff…ter,oooooogfh” Mulut Rini yg masih
bicara itu langsung diisi k0ntol oleh si Eri.
Kini 3 bocah SMA itu mempercepat
gesekan kelubang lubang kenikmatan Rini. Rini hanya bisa menggelinjang, sambil
menahan kenikmatan luar biasa itu. Plok plok plok plok plok, suara hentakan
k0ntol mereka diiringi suara Rini yg mendesah,
”mmmm…ooofg…uhuuuggf…mmmmm….slruuup”.
puluhan menit itu mereka bersetubuh dengan senangnya, kemudian bocah bocah SMA
itu sudah klimaks.
“mbak, aku mau mejuh nih”, “aku
juga,uuuuuugf”, “Kita keluarin didalam ya, aaaagh” Croooot croooot croooot,
Lagi lagi lubang lubang kenikmatan Rini sekarang terisi Air mani dari k0ntol
k0ntol remaja.
Terlihat senyum puas diwajah
bocah bocah SMA itu, baru kali ini mereka bisa menikmati tubuh perempuan,
mereka beruntung langsung bisa menikmati yg terbaik, yaitu tubuh Mbak Rini yg
putih mulus, dan berbuah dada montok berisi air susu idaman Pria itu.
“Makasih ya mbak, Yogi jadi sehat
lagi”,
“Eri sama Pandi juga mbak, hehe”,
“Iiih, dasar kalian ini, pintar
banget masih SMA padahal, kalau mau nanti mbak Rini mampir yach”, “wah sering
sering aja mbak, kami biar bisa nyetok susu segar”, “hehehe bisa ajah
kamu,sudah yach, mbak pulang dulu, dadaah”. Rini yg pergi mengendarai motor itu
melambaikan tangan.
3 bocah SMA itu masih geleng
geleng lagi, mereka sudah menunggu lagi kesempatan menggagahi Perempuan cantik
nan montok itu, Kini mereka jadi sangat mencintai buah dada yg nikmat itu.
