Istriku, Ella dan aku telah berumah tangga selama beberapa
tahun lamanya dan sering dalam tahun-tahun perkawinan kami tersebut aku
berfantasi tentang dia bercinta dengan pria lain. Seorang pria sempurna yang
menyetubuhinya dengan hebat dan membuat istriku mengerang keenakan
menikmatinya.
Dalam setahun belakangan ini, aku selalu mengungkapkan
fantasiku ini ketika berada di atas ranjang dan kurasakan dia selalu menjadi
lebih bergairah karenanya dan akan diikuti dengan permainan seks yang liar dan
ledakan multi orgasme setiap kalinya.
Masalahnya, jika diluar area ranjang Ella tidak pernah mau
mendiskusikan hal tersebut denganku, yang hal itu membuatku cukup merasa
frustrasi. Jika aku berusaha untuk mengajak dia untuk mendiskusikannya dia
langsung marah dan pergi. Ella memang seorang wanita dengan latar belakang
keluarga yang sangat ketat pendidikan agamanya.
Istriku Ella saat ini berusia 35 tahun. Tinggi dan berat
badannya yang rata-rata tetap terjaga bentuknya karena rutinnya dia pergi ke
pusat kebugaran dua kali dalam seminggu. Payudaranya juga sedang-sedang saja,
tapi dia memiliki puting susu yang cukup besar saat gairahnya terbakar.
Dan yang paling membuatku bangga beristrikan dia adalah
wajahnya yang sangat manis dan teramat menarik, disamping kepribadiannya yang
baik dan senyumannya yang selalu dapat meredakan amarahku. Dia juga seorang
pasangan bercinta terbaik yang pernah kudapatkan.
Akhirnya, kuputuskan agar fantasiku tentang dia bercinta dengan
pria lain dapat terwujud, aku harus mencoba cara yang berbeda dengan jalan yang
kupakai selama ini. Aku tahu dia sangat selektif terhadap pria. Maksudku selama
perkawinan kami aku ingat ada sekitar empat atau lima pria lain yang mampu
menarik perhatiannya.
Kesemuanya dengan kepribadian yang unik, dapat kukatakan
begitu, tinggi, gagah, dan menarik. Hasilnya, setelah sedikit kembali ke masa
lalu, aku akhirnya menjatuhkan pilihanku pada seorang pria berumur sekitar tiga
puluhan yang aku yakin memenuhi deskripsi tentang seorang pria yang dapat
menarik perhatian Ella.
Aku bertemu dengannya saat sedang berkeliling di seputar
kota. Namanya Tomy, dia sangat gagah dan tinggi dengan kulit yang kecoklatan,
dan sangat menarik menurutku. Satu hal yang dapat menarik perhatian Ella dari
Tomy adalah tak hanya dia seangat menarik dan berkharisma, dia seorang pria
bertipe jantan dan jalanan yang sangat kontras dengan kami yang berpendidikan
dan mapan.
Di salah satu kafe di sudut kota, waktu pertama kali bertemu
dengan Tomy, kukeluarkan selembar foto Ella dan mengatakan padanya kalau aku
ingin agar dia bercinta dengan Ella. Dia menyukai fotonya dan kalau dia
bersedia, syaratnya dia boleh bercinta dengannya sesuai gayanya, tapi
pertama-tama kami harus membuat Ella bersedia melakukannya.
Kami membuat sebuah rencana agar Tomy dan Ella dapat bertemu,
disamping rasa takutku kalau Ella takut dan marah dan semua kerja kerasku ini
akan sia-sia. Akhirnya kami memutuskan kalau dia akan datang ke rumah besok
malamnya dan pura-pura menjadi seorang teman lama yang sekian tahun tak pernah
bertemu dan sedang singgah di kota ini dan mampir sejenak di rumahku.
Malam yang kunantikan serasa tak kunjung tiba, aku tenggelam
dalam hayalanku membayangkan bagaimana malam tersebut akan berlangsung. Disamping
rasa takutku kalau Ella akan marah besar padaku karena telah menyusun rencana
ini tanpa persetujuannya, aku lebih takut kalau dia tak bersedia berhubungan
seks dengan Tomy.
Kuhabiskan waktu untuk menyalakan lilin, menghidupkan CD
player dan memilih lagu yang tepat untuk menjaga situasi hatinya. Kemudian
kubujuk dia agar memakai sepatunya yang berhak tinggi yang selalu membuatku
bergairah saat bercinta dengannya.
Kurebahkan dia di atas karpet lantai ruang keluarga dan mulai
mencumbu vaginanya selama kurang lebih 15 menit hingga dia mendapatkan orgasme
pertamanya. Dia mulai hanyut dalam irama yang aku buat, dengan cepat jadi
sangat basah saat aku mulai menyetubuhinya dengan gerakan lambat dan panjang.
Aku mulai khawatir tak mampu bertahan lebih lama lagi. Saat
orgasmenya yang kedua mulai datang lagi akhirnya terdengar Tomy mengetuk pintu
depan.
Ketukan itu membuatnya langsung bangkit dengan sedikit
ketakutan dan langsung bertanya siapa yang mengetuk itu, saat itu sekitar pukul
10 malam. Aku tak tahu, jawabku tapi aku akan segera mencari tahu dan
mengusirnya pergi.
Dia segera merapikan pakaiannya dan kutenangkan dia, aku tak
akan mengijinkan siapapun masuk kemari, maka dia kembali rebah di karpet
menggosok kelentitnya menungguku kembali dan menyelesaikan apa yang telah kami
mulai tadi.
Kubuka pintu dan menjumpai Tomy berdiri di sana dengan
maskulin dan mata yang bercahaya. Kukedipkan mataku padanya dan segera
menyuruhnya masuk dengan tenang. Kubisikkan padanya agar segera ke ruang
keluarga. Saat ini Ella pasti sudah mendengar kedatangan kami.
Kami berjalan memasuki ruang keluarga dan kuperkenalkan Tomy
pada Ella yang duduk di sana memandanginya untuk beberapa waktu, bertanya-tanya
siapa gerangan pria ini… dan apa yang sebenarnya sedang terjadi? Lalu dia
memandangku, dan berbalik memandangi kami berdua bergantian.
Aku takut dia akan marah tapi dia mengejutkanku dengan
tenangnya berdiri membiarkan pakaiannya yang berantakan tadi terjatuh dikarpet.
Dan kemudian berjalan mendekat lalu memberi Tomy sebuah pelukan sebelum kembali
berbalik lagi dengan pantat dan payudaranya yang bergoyang saat dia berjalan
untuk duduk di karpet itu lagi.
Belakangan aku tahu kalau dia sudah menyadari saat aku
menjawab ketukan pintu itu kalau semua ini sudah aku rencanakan. Saat pertama
kali dia melihat Tomy, dia tahu kalau aku menunggu pria ini datang untuk
bercinta dengannya. Dia akhirnya memutuskan untuk melakukannya saat mengetahui
kalau Tomy seorang pria yang mampu menarik hatinya dan dia sudah siap untuk
itu…
Setelah dia duduk di atas karpet, kami bertiga akhirnya juga
duduk di atas karpet sekitar satu jam agar merasa nyaman berbicara tentang
sesuatu selain seks meskipun kami dapat merasakan aura seksual semakin
terbangun naik. Ella duduk dengan tenang meskipun hanya memaki sepatu bertumit
tingginya dan payudaranya yang terpampang dengan bebas di depan kami berdua
dengan sangat menggoda. Aku memergoki Tomy selalu memandangi payudaranya.
Dapat kukatakan Ella menikmati pengalaman ini karena dia juga
malah menggoda kami berdua dengan mengatakan kalau wajah kami merah dan
terangsang. Dia terlihat sangat santai dan mengontrol situasi ini, yang itu
sangat membuatku tekejut.
Dapat kulihat tonjolan besar di celana Tomy. Ukuran penis di
baliknya terlihat besar (belakangan Ella bilang padaku dia menyadari hal itu
juga dan itu membuatnya sangat terangsang, membantunya memutuskan untuk
bercinta dengan Tomy).
Tidak ada seorangpun yang tergesa-gesa meskipun aku sangat
ingin melihat Tomy berada diantara pahanya mengocoknya berulang-ulang untuk
memberinya multi orgasme. Ella kelihatan sangat menikmati setiap waktunya dan
melakukannya dengan perlahan dan itu semakin membuatku frustrasi. Ini diambang
titik dimana aku mengharapkan fantasiku menjadi nyata.
Saat Ella akhirnya benar-benar merasa nyaman, dia rebah
tengkurap dan meminta agar punggungnya dipijat. Ini adalah tanda yang kami
tunggu-tunggu dan dalam keadaan ini tak mengejutkanku jika Ella lah yang
mengambil inisiatif tersebut.
Dengan cepat aku memberi Tomy kesempatan memberi pijatan pada
paha dan pantat Ella, sedangkan aku dengan berdebar-debar terfokus pada leher
dan bahunya. Kubiarkan Tomy memberikan akses menyeluruh terhadapnya.
Tomy mulai membelai pahanya dengan lembut. Setelah beberapa
saat tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati vaginanya. Terlihat
tubuh Ella sering menggelinjang, tapi lalu dengan cepat Ella menyembunyikan
reaksinya tersebut.
Setelah beberapa menit kemudian Tomy memindahkan sasarannya
dan mulai meremasi pantat Ella dengan kedua tangannya. Dapat kulihat area di
sekitar vagina Ella sudah menjadi basah saat Tomy menjalankan aksinya.
Akhirnya, Tomy kembali pada gerakan awalnya tadi pada bagian
dalam paha Ella dan membiarkan jarinya berada di dekat vaginanya. Dia
benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang
diberikannya terhadap Ella yang mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke
karpet.
Mereka berdua terlihat sangat menikmati permainan kucing dan
tikus ini. Dapat kulihat penis Tomy mendesak keluar dari celananya dan membuat
celananya seakan hendak robek karenanya. Dengan cepat diturunkannya risleting celananya
dan segera mengeluarkan penis itu.
Akhirnya dia tak mampu menahannya lebih lama lagi dan
bergerak menaiki tubuh Ella dan mulai menggosokkan penisnya naik turun di
belahan pantat Ella. Dapat kukatakan Ella berada dalam dunianya sendiri saat
ini, dan jika aku pernah berfantasi tentang dia yang bercinta dengan pria lain,
mereka mewujudkannya saat ini.
Ella sangat sensitive perasaannya saat bercinta dan dia bisa
merasakan betapa besar dan kerasnya penisnya yang menekan pada pantatnya itu.
Dengan pelan Ella mulai menggoyangkan pantatnya pada penis itu dengan mata
terpejam, tapi apa yang tergambar pada wajahnya memberitahukanku betapa apa
yang tengah dirasakannya sungguh menakjubkan.
Tak lama kemudian, kulucuti pakaianku dan bergerak ke sofa
didepan Ella. Dengan cepat Ella bengkit dan dengan bertumpukan kedua lengan dan
kakinya dia mulai menghisap penisku. Ella sungguh sangat terbakar gairahnya,
dimasukkannya seluruh batang penisku hingga menyodok di tenggorokannya.
Dengan posisinya itu membuat pantat Ella tepat berada di
depan Tomy. Ella sepertinya memang menginginkan Tomy berada di belakangnya,
berada tepat di belakang vaginanya yang sudah gatal.
Aku tahu Ella terlalu malu untuk meminta begitu juga denganku
agar Tomy segera menyetubuhinya dan dengan cara inilah Ella mengungkapkannya…
Tomy mulai membuat langkah pertamanya!
Aku mengisyaratkan pada Tomy untuk melepaskan sisa pakaian
yang masih melekat di tubuhnya. Aku tahu dia memiliki tubuh yang tegap, tapi
saat dia melepaskan pakaiannya, tubuhnya terlihat sangat menakjubkan bagiku.
Aku tahu Ella juga akan menyukai bentuk tubuhnya Tomy dan apalagi penis
besarnya itu nanti saat dia memalingkan wajahnya ke belakang melihatnya.
Penis Tomy perlahan tumbuh membesar saat dia melepaskan
pakaiannya. Kupegang bahu Ella, mengehentikan hisapannya pada penisku, dan
menyuruhnya berbalik menghadap pada Tomy yang berlutut di hadapannya.
Rasa cintaku padanya sungguh meluap saat ini. Dia menerima
Tomy dan menggenggam bola zakarnya dengan tangannya yang halus dan memasukkan
penis Tomy yang masih belum erkesi penuh ke dalam mulutnya. Penis Tomy dengan
cepat mengeras dalam mulutnya.
Dia suka menghisap penisku hingga ke tenggorokannya, tapi
saat dia mencoba untuk memasukkan penis Tomy sampai ke tenggorokannya, dapat
kulihat dia mengalami kesulitan dengan ukurannya, dan dia hampir tersedak untuk
beberapa waktu.
Tapi itu malah membuatnya semakin terangsang dan dia terus
berusaha memasukkan penis Tomy ke dalam sampai tenggorokannya dapat beradaptasi
dengan ukurannya. Belakangan Ella menceritakan padaku, jika saja ukuran penis
Tomy se inchi saja lebih panjang, dia tak mungkin dapat menampungnya.
Saat Ella sibuk dengan pekerjaannya, kusingkirkan lepas
celana dalamnya dan mulai menggosok vaginanya dari belakang. Salah satu fantasi
terbesarku adalah menggosok Ella saat dia menghisap penis besar pria lain dan
sekarang aku tahu aku sangat menyukainya.
Aku lihat Ella sangat asyik dengan pekerjaannya. Kehangatan
cengkeraman dinding vagina Ella langsung kurasakan begitu kulesakkan penisku ke
dalamnya.
Aku mengayun pelan, kedua tanganku memegangi pinggulnya agar
penisku dapat lebih dalam masuk ke dalam vaginanya saat tengan Tomy berada pada
kepala Ella menggerakkan seperti keinginannya saat dia menyetubuhi mulut Ella.
Dalam waktu yang bersamaan aku menyetubuhi Ella dengan lembut
dari arah belakang, Tomy menggoyangnya dengan keras, memasukkan batang penisnya
sedalam-dalamnya ke mulutnya dengan tangannya menahan gerakan kepala Ella.
Ella tersedak waktu Tomy berusaha merangsak semakin dalam.
Aku dapat mendengar suara kekurangan nafasnya itu, tapi seperti seorang
‘jalang yang baik Ella tak berhenti dan aku mulai dapat mendengar lenguhannya
diantara suara nafasnya yang tersedak saat dia menggoyangkan pinggulnya
mengimbangi ayunanku.
Dengan semua yang tengah berlangsung ini dan pemandangan Tomy
yang sedang menyetubuhi mulut Ella, membuatku tak memerlukan waktu lama untuk
berejakulasi di dalam tubuhnya, melumuri dinding vagina Ella dengan semburan
spermaku. Rasanya seperti kudapatkan orgasme terbesar dalam hidupku.
Bisa kulihat orgasmeku dan oral yang diberikan Ella
mendekatkan orgasme Tomy. Aku ingin menyaksikan Tomy menyetubuhi Ella dan
keluar dalam vaginanya, maka dengan cepat aku segera bangkit dan menyuruh Ella
naik ke atas sofa, merangkak untuk baralih menghisap penisku, agar Tomy dapat
menyetubuhinya dari belakang.
Akan selalu kuingat saat Tomy menyelipkan penisnya ke vagina
Ella, seperti hal itu berhenti untuk beberapa waktu. Ini adalah fantasi yang
sudah lama kudambakan.
Yang membuatku kagum adalah betapa cepatnya gerakan Tomy yang
sudah berada di belakang Ella dan langsung melesakkan penisnya ke dalam
vaginanya. Sepertinya dia hanya mengenal satu kecepatan, dan itu adalah
mendorong masuk dengan cepat dan keras.
Aku tak tahu apa dia pernah berpikir kalau kami akan
menghentikannya menyetubuhi Ella, atau kami menyuruhnya untuk memakai kondom
terlebih dulu. Sebelum kami sempat bereaksi dengan apa yang dilakukannya dia
sudah berada di belakang Ella dengan sekejap.
Dan seperti yang Ella katakan padaku kemudian… Tomy bukannya
memasukkan penisnya… Dia menghentakkan seluruh batang penisnya ke dalam
vaginanya dengan hanya sebuah dorongan saja.
Ella juga mengungkapkan padaku kalau dia belum pernah
meraskan sebuah penis yang begitu besar, begitu nikmat, dan belum pernah merasa
terisi penuh seperti yang dirasakannya akibat penis Tomy saat itu, saat dia
melesakkannya dari belakang.
Itu membuat nafas Ella terhenti sejenak dan dia memutuskan
tak perduli apa Tomy memakai kondom atau tidak, atau kalau-kalau dia bisa jadi
hamil karenanya. Ella ingin dia menyetubuhinya dan merasakan dia menghantam
dinding vaginanya dengan penis besarnya tersebut (dan Ella belakangan juga
menambahkan kalau dia suka dengan bola zakarnya, yang lebih besar dan lebih
berat dari milikku dan lebih jauh menggantung, hingga saat dia sedang
menyetubuhinya, kantung bola zakarnya itu akan menampar kelentitnya yang
membuatnya menggelinjang kegelian).
Tak perlu dikatakan lagi menyaksikan momen ini dan melihat
ekspresi wajah Ella saat dia menghisapku mendorongku dengan cepat ke batas
akhir untuk yang kedua kalinya. Sepertinya aku keluar lebih keras dan lebih
lama dari yang pernah kualami, yang menyebabkan Ella membuka matanya dan menatapku
dengan mimik yang lucu.
Aku terus mengisi mulutnya dengan berjuta sperma yang dihisap
dan ditelannya. Sebuah pengalaman pertama dalam hidupku yang sangat menguras
staminaku dan membuat aku dua kali orgasme dengan hebatnya.
Saat aku berejakulasi dalam mulut Ella, Tomy menyetubuhinya
dengan keras dan cepat dari belakang. Aku bangkit dan menyingkir dari medan
pertempuran mereka, dengan cepat Tomy langsung membalikkan tubuh Ella agar
rebah pada punggungnya.
Lalu Tomy kembali memasukkan penisnya yang terlihat semakin
bertambah besar saja, dan mereka mulai berciuaman dengan rapat, kaki Ella
berada di bahu Tomy. Dengan kaki Ella yang berada di bahunya, Tomy mulai
mengayun dengan tenaga yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Lengan Ella
melingkari leher Tomy saat dia menghentak tubuhnya.
Saat itu aku ingin menghentikan Tomy dan menyuruhnya agar
memakai kondom agar Ella tidak hamil. Tapi saat kulihat mereka berdua, dapat
kulihat bahwa Ella sudah terlalu jauh untuk dihentikan dan Tomy tengah berada
dalam iramanya yang tak kutemukan celah untuk menghentikannya sebentar.
Setelah beberapa menit melihat mereka berdua bergerak semakin
keras, itu membuatku semakin terangsang hingga tak mampu berkata apapun,
apalagi Ella tak pernah meminta Tomy untuk memakai kondom.
Mungkin saat ini bukan masa suburnya atau dia bahkan tak
memusingkan hal itu. Disamping itu, hal ini sangat liar dan seksi bercampur
menjadi saru menyaksikan seorang pria asing menyetubuhi istriku tepat di depan
mataku sendiri… dan di rumahku sendiri… dengan seijinku.
Kepala Ella terlempar ke sana-kemari dan kedua kelopak
matanya terpejam rapat saat dia dengan rela membiarkan Tomy menyetubuhinya.
Yang membuatku sedikit terkejut ternyata jika Ella sedang berada di puncak
gairahnya, dia bias mengumpat sepeti seorang wanita jalang dan saat dia tahu
Tomy akan segera orgasme dia menyuruhnya agar keluar jauh di dalam vaginanya!
Aku hanya duduk di samping mereka, melihat, tapi aku tahu kalau aku
mengingatkan Ella tentang kondom, itu akan merusak semuanya dan dia akan sangat
marah.
Belakangan dia mengatakan kalau itu terasa sangat aneh
merasakan penis Tomy mengisi penuh vaginanya tanpa kondom. Setiap Tomy
mendorong, rasanya dia mendapatkan sebuah orgasme kecil. Saat akhirnya Tomy
orgasme, dia dapat merasakan penisnya berdenyut meledakkan spermanya, dan
spermanya menghantam jauh ke tempat yang belum pernah diraskannya sebelumnya.
Waktu Tomy mulai oberejakulasi, Ella mengerang keras, dia
dapat merasakan penisnya menjadi bertambah besar, dan dia semakin keras
menjerit merasakan sperma Tomy mengahantam jauh di dalam tubuhnya. Ella
mendapatkan orgasmenya sendiri karenanya, tubuhnya bergetar hebat, dia
menyentakkan pinggulnya semakin merapat pada tubuh Tomy agar dia semakin masuk
ke dalam.
Ini membuatku terangsang sekaligus membuatku takut.
Belakangan Ella meyakinkanku kalu saat itu memang dia sedang tidak dalam masa
suburnya dan syukurlah ternyata dia benar.
Ini adalah permulaan dari serangkaian persetubuhan yang panas
dan setiap kalinya tak kurang dari empat jam non stop kecuali untuk mandi
berendam dengan air panas.
Saat Tomy orgasme, dia rebah pada punggungnya tapi Ella tak
mengijinkannya beristirahat. Rambutnya terlihat basah oleh keringat melekat
pada wajah, leher dan bahu dan dadanya yang semuanya terlihat bersemu merah
setelah mendapatkan begitu banyak orgasme.
Setiap saat spermanya akan meledak, Ella segera menghisap
penisnya jauh ke dalam tenggorokannya hingga penisnya mengeras kembali. Dengan
penis besarnya tersebut, Tomy tak banyak mendapatkan wanita yang dapat
menghisap penisnya hingga jauh ke dalam tenggorokan, maka setiap Ella berusaha
memasukkan penisnya ke dalam tenggorokannya membuat Tomy bergairah dan ereksi
segera. Ella belakangan mengatakan kalau dia belum pernah meraskan penis yang
terasa begitu lembut dalam mulutnya.
Yang membuat Ella begitu bergairah saat berhubungan seks
dengan Tomy adalah kenyataan bahwa Tomy mampu menyetubuhinya dengan sangat
keras. Dan juga Tomy selalu menampar bongkahan pantat Ella setiap kali dia
mengayun sampai pantatnya merah dibuatnya.
Serta gigitannya pada putting Ella yang sangat sensitive,
yang hanya dengan menggosoknya saja dapat memberinya orgasme, sangat menaikkan
kenikmatannya. Ella selalu menyuruhku agar berbuat lebih keras lagi terhadapnya
saat bercinta tanpa harus menjadi kejam. Entah bagaimana, perlakuan Tomy itu
membuatku khawatir sampai di mana batas ketahanan yang dimiliki Ella.
Aku menyadari hal itu saat melihat betapa sosok pria jalanan
yang dimiliki Tomy selalu membuatnya bergairah kembali dengan perlakuannya yang
keras dan cenderung kasar itu. Itu sangat kontras dengan gambaran percintaan
kami selama ini. Meskipun sejak kusuruh Tomy untuk menyetubuhinya dengan
caranya sendiri dan itu memang membuat Ella bergairah dan liar.
Ella adalah satu-satunya wanita yang pernah kutemui yang
benar-benar menyukai menghisap penis hingga ke dalam tenggorkannya dan menelan
sperma seorang pria, dan dapat kulihat dia ingin Tomy agar keluar jauh di dalam
tenggorokannya.
Saat menghisapnya, Ella mulai memasukkan jarinya ke dalam
lubang anus Tomy diiringi dengan remasan tangannya pada kantung bola zakarnya
yang membuat Tomy mengerang keenakan. Setiap kali Ella menambah dorongan
jarinya masuk ke dalam lubang anusnya,
Tomy menggelinjang, lalu mengerang. Sangat erotis buatku,
Ella ingin merasakan spermanya seperti yang dikatakannya padaku kemudian. Aku
terpesona menyaksikan mereka berdua yang terlihat sangat indah dan seksi dan
tubuh Tomy yang selalu menggelinjang karena perlakuan Ella.
Dan akhir dari pertahanannya, dia mengangkat pantatnya naik
dari atas karpet dan mengerang keras mengiringi ledakan spermanya. Tomy menahan
belakang kepala Ella agar tak bergerak. Belum pernah kudengar suara yang
seperti ini, Tomy mengerang dengan nyaring, suaranya hampir menyerupai suara
seorang wanita. Reaksi tubuh Tomy membakar gairah Ella, dan dia tak akan
melepaskan Tomy saat dia menghisap habis sperma Tomy hingga tetesan terakhir.
Ella menceritakan padaku berulang kali setelahnya bahwa dia
menyukai rasa dari spermanya itu. Kupikir memang jelas Ella menyukai apapun
yang dimiliki Tomy. Setelah Tomy cukup pulih, dengan bercanda dia mengatakan
bahwa dia keluar dengam dahsyat hingga dapat membuat langit-langit ruang
keluarga ini jebol jika Ella tak mengisapnya tadi. Ella suka dengan antusiasnya
dan mengatakan tidak apa-apa sekeras apapun dia keluar dalam tenggorokannya.
Kami bertiga perlu istirahat dan pergi berendam dengan air
panas dalam bak mandi. Aku pikir mereka berduia sudah selesai, tapi mereka
mulai saling menyentuh, saat bibir mereka saling melumat, membuatku ereksi
keras untuk yang ke empat kalinya. Rasanya aneh melihat mereka tak merasakan
kelelahan dalam berhubungan seks. Mereka memasuki sebuah level yang baru. Ella
sedang bercinta dengan Tomy dan aku merasakan cemburu dan terangsang dalam
waktu yang sama.
Akhirnya, aku mengajak mereka keluar dari kamar mandi dan
meneruskan kesenangan ini. Kami keluar dari kamar mandi dan hisapan Ella
membuat Tomy mengeras lagi dan Ella naik ke atas tubuh Tomy yang duduk di atas
sofa dan dia menyetubuhinya dengan liar sampai kupikir sofa itu akan patah
dibuatnya.
Nafas Ella terdengar memburu saat dia berusaha meraih
orgasmenya lagi dengan cara yang cepat. Jelas Tomy nampak belum selesai dengan
Ella karena saat Ella akhirnya rebah dalam pelukannya dengan orgasme yang
diraihnya, Tomy langsung mendorong tubuh Ella merangkak di atas karpet dan
memposisikan dirinya di belakang Ella.
Kupikir dia akan memasuki Ella dari belakang lagi, tapi akau
salah. Dengan lemah Ella berusaha mencegah Tomy yang berusaha memasukkan
penisnya ke dalam lubang anusnya, tapi Ella terlalu lemah setelah orgasme tadi.
Dengan mudah Tomy menepis penolakan yang diberikan Ella dan meneruskan usahanya
untuk masuk.
Aku melihat saat dia melebarkan lubang anusnya dan menekan
kepala penisnya yang besar membelah otot lubang anus Ella yang rapat. Ella
menggelinjang dan dengan lemah memohonnya untuk berhenti, tapi Tomy tak
mendengarkannya.
Kupikir ini saatnya aku maju dan menghentikannya… tapi aku
tak mampu, aku sudah sangat terangsang. Aku sudah tersihir dengan apa yang
kusaksikan dan berharap dia memberikan anal seks pada Ella. Ella meronta
berusaha menjauh dari penisnya, tapi kemudian Tomy mencengkeram dengan erat
pinggul Ella sampai meninggalkan bekas di sana. Lalu dia mulai memasukkan
penisnya membelah lubang anus Ella.
Ella tak menyadarinya, tapi matanya terpejam rapat ketakutan,
yang malah membuat Tomy dan aku semakin bergairah. Ella menatapku,
mengisyaratkan agar aku menghentikan Tomy, tapi aku tak bertenaga, tak mampu
bergerak atau bereaksi, aku begitu terangsang. Dia kembali menatapku dan aku
mamberinya pandangan tak berdaya. Dia sadar kalau aku tak akan melakukan apapun
dan akhirnya dia pejamkan matanya dan mencoba untuk tenang.
Pada akhirnya usaha Tomy berhasil dan mendorong kepala
penisnya masuk ke dalam lubang anus Ella membuatnya merintih kesakitan, meremas
karpet dengan kedua tangannya. Tomy terus mendorong sampai akhirnya batang
penisnya masuk ke dalam lubang anus Ella seluruhnya hingga kantung bola
zakarnya dengan mengejutkan menghantam kelentit Ella.
Ella lebih membenamkan wajahnya di karpet dan menjerit.
Sekujur tubuhnya bergetar, dan dia mulai merintih kesakitan. Aku melihat
mendekat dan dapat kutemui air matanya keluar membasahi pipinya. Dengan
penisnya yang sudah seluruhnya tertanam dalam lubang anus Ella, Tomy memegangi
pinggul Ella dengan erat dan memandangku dengan tersenyum lebar.
Aku tak akan melupakan wajah puasnya yang menggambarkan
kekuasaannya terhadap seorang wanita dan mendominasinya secara menyeluruh. Dia
dapat melakukan apapun terhadap Ella. Tomy mulai menyetubuhi lubang anusnya dan
dapat kulihat Ella akhirnya menangis dan masih tetap berusaha mengeluarkan
penis Tomy dari dalam anusnya.
Dia tak menikmati paksaan Tomy terhadap anusnya. Kukira
mungkin Tomy akan berhenti, tapi dia terlihat yakin dengan apa yang
dilakukannya meskipun Ella masih berontak menolaknya, yang malah membuat lubang
anusnya semakin merapat… dan semakin merangsang aku dan Tomy.
Dengan senyuman dan pandangan yang mengatakan ‘lihatlah
saat aku membuat istrimu menjerit dan orgasme yang tak pernah di alaminya
sebelumnya, kemudian dia semakin mempererat pegangannya pada pinggul Ella dan
mulai bergerak mengayun keluar masuk dalam lubang anusnya yang kecil.
Tak bisa kupercaya Tomy dapat memasukkan penisnya yang besar
itu ke dalam lubang anus Ella yang rapat dan kecil itu, tapi entah bagaimana
dai dapat melakukannya. Belum ada yang sebesar itu memasukinya sebelumnya dan
itu membuatnya kesakitan.
Air matanya terus mengalir dan tubuhnya yang terus mengejang,
tapi aku tak mampu menghentikan Tomy, karena belum pernah kurasakan
se-terangsang ini dalam hidupku sebelumnya. Gerakan mengayunnya membuat suara
aneh saat kantung bola zakarnya menghantam kelentit dan vagina Ella berulang-ulang.
Setelah beberapa ayuna panjang dalam lubang anus Ella,
akhirnya dapat kudengar suara basah yang keluar dari dalam lubang anusnya dan
bersamaan dengan itu Ella mulai terlihat tenang. Perlahan mulai dilepaskannya
cengkeraman tangannya pada karpet, seiring dia yang mulai menggerakkan
pinggulnya mengimbangi gerakan mengayun Tomy.
Aku benar-benar terkejut! Tomy tak pernah menghentikan
gerakannya dan kemudian yang terjadi sungguh tak dapat dipercaya… Ella mulai
mengeluarkan gumaman kata-kata dan suara yang belum pernah kudengar.
Belum pernah aku merasa begitu bangga terhadapnya seperti
sekarang ini. Aku lihat lubang anusnya melebar dengan rapat mencengkeram batang
penis Tomy yang membuatku yakin mengira kalau lubang anusnya akan robek lebar.
Setiap kali Tomy menarik penisnya keluar, anusnya akan
tertarik keluar dengan rapat bersamanya. Stamina yang dimiliki Tomy sungguh
mengagumkan (sejak dia mengalami orgasme berulang kali sepengetahuanku, kali
ini dia masih mampu bertahan selama ini)
Tiba-tiba sebuah erangan keras keluar dari mulut istriku saat
dengan tanpa henti Tomy menyodok penisnya dengan sebuah hentakan keras ke dalam
lubang anus Ella sambil tangannya melebarkan bongkahan pantatnya agar dia dapat
masuk sedalam mungkin.
Kepala Ella terlempar ke belakang dan dia mengerang berusaha
menarik nafasnya yang terhenti. Dia tak lagi seperti seorang wanita yang kutahu
selama ini saat bercinta. Tomy telah membawanya pada level yang belum pernah
dimasukinya.
Suara erangannya bagaikan seekor hewan. Tomy melihatku dari
balik punggungnya, memastikan apakah aku melihat jelas lubang anus istriku yang
di masuki oleh penisnya. Perhatianku terpecah antara melihat lubang anus
istriku yang sedang dikerjai Tomy dan konsentrasiku pada masturbasi yang
kulakukan saat ini. Dengan sebuah senyuman yang tak kumengerti artinya, dia
meneruskan pekerjaannya terhadap istriku tersayang, Ella yang tak hentinya
mengerang dan mendapatkan orgasme beruntun.
Setelah 3 atau 4 kali orgasmenya kini tiada hentinya dia
mendapatkan orgasme lagi secara berkesinambungan. Belum pernah kulihat seorang
wanita di film atau dimanapun yang mendapatkan orgasme berkesinambungan seperti
yang dialami Ella malam ini.
Tak dapat kupalingkan mataku dari penis Tomy yang bergerak
keluar masuk dalam lubang anus istriku yang rapat. Cairan cinta Ella terus
mengalir pada pahanya. Tubuhnya terus menggelinjang dibawah ayunan pria yang
menyetubuhinya tanpa henti
Aku tak menghitung lagi berapa kali dia membuat Ella orgasme,
tapi Ella mendapatkan orgasme berulang kali hingga dia dengan lemah berusaha
merangkak, sedangkan penis Tomy masih menancap dengan mantap dalam lubang
anusnya. Tomy tak ingin melepaskannya dan mengikutinya hingga Ella merebahkan
tubuh bagian atasnya di atas sofa.
Dengan sigap Tomy langsung memegangi pinggulnya dan kembali
menyetubuhinya hingga getaran orgasme menggoyang tubuhnya lagi. Ella tak mampu
lagi mengendalikan tubuhnya yang terbaring lemas di atas sofa membiarkan Tomy
terus menyetubuhinya.
Aku kagum pada stamina Tomy, aku harap dia mau berbelas
kasihan barang sebentar terhadap Ella, tapi dia tidak. Dia tetap mencengkeram
pinggul Ella dengan keras dan langsung mengocok lubang anusnya dengan tanpa
ampun.
Saat akhirnya dia mencapai orgasmenya sendiri, bagian matanya
yang hitam seolah hilang lenyap ke dalam rongga matanya, dan dia mengerang
keras sampai-sampai aku takut tetangga sebelah akan mendengarnya.
Ella tahu kalau Tomy akhirnya keluar dan dia menggoyangkan
pantatnya dan mulutnya mulai mengerang memohon agar Tomy keluar jauh di dalam
lubang anusnya. Dia meledakkan bom sperma yang amat dahsyat, dan kemudian jatuh
terhempas di atas pantat Ella, seiring Ella yang kembali mendaparkan orgasme
terbesarnya malam ini.
Pemandangan ini terlihat sangat erotis dengan cairan cinta
Ella yang membasahi semua tempat, dan sperma Tomy yang meleleh keluar dari
lubang anusnya. Saat Tomy berbaring kecapaian di atas lantai, Ella tergeletak
di atas sofa dengan sebuah lelehan sperma yang panjang turun dari pantatnya.
Aku memandangi sperma tersebut yang tak terputus hingga akhirnya jatuh menetes
di atas karpet dan membentuk sebuah pola basah yang semakin membesar.
Setelah berejakulasi dia tergeletak di atas lantai membiarkan
Ella yang masih lemah dengan tubuh yang setengahnya berada di atas sofa. Dia
juga teramat lelah untuk bergerak. Tak dapat kulupakan pemandangan setelah Tomy
menarik keluar penisnya dan Ella hanya diam terbaring di sana. Lubang anusnya
tebuka lebar hingga anda dapat melihat ke dalamnya.
Anal seks yang baru saja mereka lakukan meyakinkanku saat
kulihat spermanya yang meleleh keluar dari dalam lubang anus Ella kalau aku
menyukai segala yang terjadi. Pemandangan tadi membuatku segera menaiki tubuh
Ella dan menyumbangkan spermaku ke lubang anusnya yang sudah merekah. Lubang
anusnya terasa sudah kendor dan membuka lebar.
Sejak saat itu tiga kali lagi kami bersama menghabiskan waktu
dengan bercinta dan bercinta lagi. Ella jadi ketagihan menjadi budak seksnya
dan bersedia melakukan apapun keinginannya. Dia menjadi sangat penurut
terhadapnya dan menelan sperma se sering yang Tomy kehendaki, atau Ella
mengijinkannya menyetubuhi lubang anusnya.
Sangat menarik mengamati perubahan yang terjadi pada diri
Ella, kuperhatikan dia menyukai di dominasi secara menyeluruh saat berhubungan
seks. Tomy menyukai lubang anus Ella dan dia sering menyetubuhi lubang anus
Ella saat kita bertiga melakukan persetubuhan dan Ella selalu mendapatkan multi
orgasmenya setiap kali Tomy melakukan itu padanya.
Suatu kali Tomy mengikuti Ella berjalan menuju ke kamar kami
untuk mandi setelah bersetubuh selama 3 jam non stop. Tomy masuk ke dalam kamar
mandi bersamanya dan mereka kembali bersetubuh di dalam kamar mandi tersebut.
Aku melihatnya dari balik kaca kamar mandi, pemandangan yang kusaksikan semakin
bertambah erotis dengan butiran-butiran air yang ada di sekujur tubuh mereka
dan dia menyetubuhi Ella dari belakang.
Tiba-tiba, membuat kami kecewa, Tomy harus segera
meninggalkan kota ini. Kami merindukan seks bersama Tomy, tapi selalu berterima
kasih dengan pertolongannya terhadap Ella dan aku sadar kami berdua menikmati
ada seorang pria lain yang bercinta dengan Ella. Pengalaman seksual Ella
bersama Tomy merubah seluruh kehidupan seksualnya dan bagaimana terbukanya dia
terhadap eksplorasi kehidupan seksual kami. Untungnya dia tidak hamil setelah
bersama Tomy.
Aku sangat berhutang budi terhadap Tomy yang telah
membebaskan gairah seksual Ella. Pengalamani bersamanya dalam permainan bertiga
kami membuat Ella menyukai melakukan hubungan seks dengan dua orang pria
bersamaan, dan sekarang bahkan dengan wanita juga.
Sejak dengan Tomy… dia sudah melakukannya dengan beberapa
pria lain yang ukuran penisnya bahkan lebih besar dari penis raksasanya Tomy.
Dia tak lagi merasa takut bersama dengan pria lain selain aku untuk bercinta.
Dia menikmatinya. Dia menikmati seks, tapi kami berdua sepakat kalau dia tak
akan melakukannya tanpa kehadiranku.
Sekarang dia suka berpakaian seksi saat bertemu dengan pria
lain untuk membuatnya terangsang. Kami melakukannya beberapa kali dengan pria
lain dan itu sangat erotis bagiku melihatnya. Hidup rasanya jadi semakin baik
dan semakin bertambah baik saja sekarang karena dia sangat berantusias dan
senang dipuaskan oleh dua pria sekaligus dan bersikap seperti seorang putri
saat melakukannya. Kami mengharapkan ada pasangan lain yang mau mencobanya
bersama kami…
